Minggu, 02 November 2014

Sejarah Perfilman Indonesia

Hallo bloggers!
Dikarenakan saya sedang kepikiran tentang tugas sinematografi saya makmemba saya akan membahas tentang Sejarah Film di Indonesia....

Perfilman Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.

Pada tahun-tahun itu acara Festival Film Indonesia masih diadakan tiap tahun untuk memberikan penghargaan kepada insan film Indonesia pada saat itu. Tetapi karena satu dan lain hal perfilman Indonesia semakin jeblok pada tahun 90-an yang membuat hampir semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang dewasa. Pada saat itu film Indonesia sudah tidak menjadi tuan rumah lagi di negara sendiri. Film-film dari Hollywood dan Hong Kong telah merebut posisi tersebut.

Hal tersebut berlangsung sampai pada awal abad baru, muncul film Petualangan Sherina yang diperankan oleh Sherina Munaf, penyanyi cilik penuh bakat Indonesia. Film ini sebenarnya adalah film musikal yang diperuntukkan kepada anak-anak. Riri Riza dan Mira Lesmana yang berada di belakang layar berhasil membuat film ini menjadi tonggak kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Antrian panjang di bioskop selama sebulan lebih menandakan kesuksesan film secara komersil.

Setelah itu muncul film film lain yang lain dengan segmen yang berbeda-beda yang juga sukses secara komersil, misalnya film Jelangkung yang merupakan tonggak tren film horor remaja yang juga bertengger di bioskop di Indonesia untuk waktu yang cukup lama. Selain itu masih ada film Ada Apa dengan Cinta? yang mengorbitkan sosok Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra ke kancah perfilman yang merupakan film romance remaja. Sejak saat itu berbagai film dengan tema serupa yang dengan film Petualangan Sherina (film oleh Joshua, Tina Toon), yang mirip dengan Jelangkung (Di Sini Ada Setan, Tusuk Jelangkung), dan juga romance remaja seperti Biarkan Bintang Menari, Eiffel I'm in Love. Ada juga beberapa film dengan tema yang agak berbeda seperti Arisan! oleh Nia Dinata.

Selain film-film komersil itu juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.

Saat ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia tengah menggeliat bangun. Masyarakat Indonesia mulai mengganggap film Indonesia sebagai sebuah pilihan di samping film-film Hollywood. Walaupun variasi genre filmnya sangat terbatas, tetapi arah menuju ke sana telah terlihat.
Sumber: Wikipedia
Nah... segitu dulu postingan saya hari ini. Saya yakin kalau kepanjangan kalian-kalian sekalian nggak akan baca dan malah mengantuk.
HAPPY SUNDAY!

Sabtu, 01 November 2014

Jenis-jenis logo

Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar (Trademarks). Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Word Marks atau Brand Name atau Logotype, yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan (rangkaian huruf yang dapat dibaca / diucapkan)
2. Device Marks atau Brand Mark atau Logogram, yang tersusun dari bentuk tak terucapkan (gambar).
Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand name dan brand mark.
Sebagai contoh untuk brand name adalah Logotype GARUDA Indonesian Airways yang hanya tersusun dari huruf jenis Sans Serif , dan Logogram dengan bentuk burung garuda sebagai brand mark.
Kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas.
Bila mengamati perubahan logo dari jaman ke jaman mulai bentuk-bentuk penuh ornamen hingga bentuk sederhana. Tipografi dapat dijadikan tolok ukur waktu. Logo huruf pada periode awal menggunakan tipe huruf yang berukir dan serif, dengan berkembangnya waktu maka huruf yang digunakan lebih sederhana dan sans-serif.
Demikian pula representasi dari logo gambar juga lebih disederhanakan, misalnya bola dunia digambarkan hanya dengan bulatan, terbang tidak lagi dipresentasikan dengan sayap burung, tapi digambarkan hanya dengan bentuk segitiga melengkung. Sebuah mahkota semula digambarkan mendekati realitas berubah menjadi sebuah garis dan empat buah bulatan dengan bentuk palang diatas.
Berikut kami sajikan beberapa jenis logo dan tipe logo:
1. Typografis
Hanya Logotype yang penekanannya lebih kepada nama produk. Adalah logo yang hanya terdiri dari rangkaian huruf untuk mengvisualkan sebuah nama. Logo jenis ini memberi pesan langsung kepada konsumen. Contoh: Polytron, Sony, Sharp.
Gaya Signature yang pada awalnya berasal dari nama atau tandatangan orang yang membuat suatu produk. Dengan berkembangnya dunia grafis maka visualisasi tandatangan tersebut bergeser menjadi nama dengan karakter khusus yang menjadi logo Typografis Ekspresif, mis: Etine Aigner, Yves Saint Laurent, Piere Cardin.
2. Typografis Geometris
Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis geometris, tersusun atas bentuk-bentuk geometris seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford dalam bentuk elips. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel.
3. Initial Letter Logo
Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut, misalnya bank Universal, bank Mega. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard (HP).
4. Pictorial Name Logo
Sama halnya dengan logotype, yaitu logo yang menggunakan nama sebagai komponen penting. Secara keseluruhan logo ini memiliki karakter bentuk yang sangat kuat dan khusus seperti Coca Cola, sehingga nama lain yang dituliskan dengan bentuk tipografi seperti itu akan tetap dianggap meniru Coca Cola.
5. Associative Logo
Yaitu logo yang memiliki asosiasi langsung dengan nama produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.
6. Allusive Logo
Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, atau bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami.
7. Abstract Logo
Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi (ilusi optik). Sebagai contoh adalah logo Citroen, logo jenis ini sangat disukai di Amerika.
Dalam kategori abstract ini termasuk juga bentuk yang ekspresif seperti logo Bakrie Brothers. Abstract logo pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar disain logo kontemporer. Kelemahan dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami oleh konsumen.
Sumber : Murphy, John and Michael Rowe. How to Design Trademarks and Logos. Ohio : North Light Book, 1998.

(http://www.s-mediaintl.com/tipe-dan-jenis-jenis-logo.html)

Jumat, 24 Oktober 2014

Ciri-ciri Logo Yang Baik

Sebelum membuat logo yang baik sebaiknya kita memperhatikan hal-hal berikut, 
Dalam pembuatan logo yang baik sebaiknya memperhatikan aspek-aspek berikut:

1. Sederhana

Logo yang sederhana itu baik Tidak banyak variasi dan pesan dalam logo mudah dicerna. Namun meskipun sederhana, logo haruslah berbeda dengan yang lainnya, sehingga logo tidak terkesan membosankan. Misalnya anda membuat logo yang hanya berbentuk bulat. Betul Itu sangat sederhana, namun tidak ada daya tarik dan sangat membosankan. Justru itu ambigu untuk dikategorikan sebagai sebuah logo karena sangat umum.

2. Mudah diingat dan dimengerti

Logo yang baik itu logo yang dapat mencerminkan pesan atau identitas dari sebuah perusahaan atau organisasi tertentu dalam sekali lihat.

3. Tahan lama

Logo yang tidak termakan tren itu lebih baik. Walau dalam jangka waktu yang lama pun  tidak terkesan kuno, sehingga tidak usah repot-repot mendesain ulang atau merevisi logo tersebut.

4. Enak di pandang

Logo yang tidak rapi dan acak-acakan akan dilewatkan. Itu juga menjadi kesan bahwa organisasi atau perusahaan pemiliknya tidak profesional.

5. Sesuai fungsi

Sebuah logo harus melambangkan fungsi, makna dan produk dari pemiliknya sehingga orang yang melihat tidak salah mengerti. contoh: logo restoran bergambar handphone. Orang akan mengira itu adalah toko handphone bukan restoran. tapi bilamana ditambah tagline (keterangan) yang mendukung seperti 'makanan anda bisa dipakai SMSan', itu mungkin akan dimengerti dan malah menjadi unik. 

6. Tepat

Yang dimaksud tepat disini mengenai pemilihan berbagai elemen dalam logo, seperti warna, font, maskot dll. Sebagai contoh: bilamana suatu bandara menggukan logo bergambar api atau plus (+ (rumah sakit)) dan logo rumah sakit berwarna dasar hitam. Bayangkan sendiri bagaimana gambarannya? :p hehe

7. Unik dan menarik

Logo yang unik dan menarik akan membuat orang yang melihat tertarik. Juga akan menjadi ciri khas dari suatu organisasi atau perusahaan tertentu.

Sumber : http://moncy-art.blogspot.com/2012/12/pengertian-logo.html

Rabu, 22 Oktober 2014

PENGERTIAN LOGO

Dari Wikipedia bahasa Indonesia
Logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
Logo harus memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.